Berbicara mengenai Adolf Hitler tentunya sudah niscaya tidak akan pernah habisnya alasannya yakni setiap orang tentunya memiliki pandangan masing-masing mengenai pemimpin partai NAZI tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa Hitler dikenal sebagai sosok pemimpin yang kejam dan bertangan besi, bahkan Ia juga tidak segan-segan untuk menghabisi siapa saja orang yang menentang kekuasaanya.
Salah satu kekejaman Hitler yang mungkin hingga ketika ini tidak bisa dilupakan yakni knorma dan sopan santun Ia melaksanakan pembantaian terhadap seluruh orang Yahudi. Banyak ide-ide dan fatwa dari Adolf Hitler yang menjadi perselisihan dan buah bibir di masanya, salah satunya yakni gagasan ras unggul Arya.
Jika Anda ingin tau memberikankut ada beberapa gagasan atau fatwa dari Adolf Hitler yang dirangkum dan di dokumentasikan menjadi beberapa buku.
1. Mein Kampf
Buku ini merupakan salah satu buku yang memberikansi mengenai fatwa Hitler dan ditulis pada ketika Ia berada di dalam penjara. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Mein Kampf memiliki arti perjuanganku, didalam buku ini Hitler berbicara mengenai pandanganya terhadap Jerman di masa depan serta menggambarkan rencana yang akan Ia lakukan kedepannya untuk bangsa Yahudi.
Saat ia naik ke puncak kekuasaan, pada 1933, ia mewujudkan beberapa isi buku itu, salah satunya yang berakibat dalam pembantaian bangsa Yahudi. Buku ini tersedia bebas di kantor-kantor sipil selama masa pemerintahan Nazi di Jerman. Setelah PD II, buku ini dianggap ilegal untuk dijual di Jerman dan Austria
2. Zweites Buch
Buku ini ditulis oleh Adolf Hitler tak usang sehabis penulisan buku pertama tepatnya pada tahun 1928. The Buch Zweites (“Buku Kedua”) yakni sebuah transkrip yang diedit dari pikiran Adolf Hitler mengenai kudang kecepejakan luar negerinya. Namun sayangnya pada pemilu 1928 partai Nazi mendapatkan hasil jelek sehingga menciptakan Hitler pergi ke Munich dan menganggap bahwa masyarakat tidak sepenuhnya memahami ide-idenya.
Di Munich, Hitler mulai mendiktekan sekuel Mein Kampf yang berserius pada kudang kecepejakan luar negeri, dengan memperluas gagasan dalam buku tersebut. Asal-usul Zweites Buch sanggup ditelusuri kembali ke salah satu persoalan utama selama tahun 1928 pemilihan Reichstag, serta mengenai kondisi etnis Jerman di Italia.
3. My Political Testament
Wasiat dari Adolf Hitler diminta oleh Hitler sehabis mendapatkan telegram dari Reichsmarschall Hermann Göring yang meminta konfirmasi suksesi Göring, dikombinasikan dengan memberikanta perundingan Himmler yang mencoba mengalah dengan pihak Sekutu.
Isi peninggalan tersebut didikte oleh Hitler pada sekretarisnya Traudl Junge yang hasilnya diterbitkan dalam bukunya Berlin Führerbunker pada tanggal 29 April 1945, hari dimana Hitler dan Eva Braun berumah tangga.
Mereka diduga bunuh diri keesokan harinya pada tanggal 30 April, dua hari sebelum penyerahan Berlin ke Soviet pada tanggal 2 Mei, dan ludang kecepeh dari seminggu sebelum final Perang Dunia II di Eropa pada 8 Mei. Ini terdiri dari dua dokumen terpisah, peninggalan dan bukti politik.
4. Unmasked: two confidential interviews with Hitler in 1931 (Ohne Maske)
Unmasked: yakni dua wawancara diam-diam dengan Hitler pada tahun 1931 yang kelak menjadi sebuah buku yang mengaku terdiri dari transkrip catatan singkat Richard Breiting terhadap dua wawancara diam-diam dengan Hitler pada tahun 1931.
Selain itu ada sebuah esai (dalam bentuk epilog) oleh Dr Edouard Calic berjudul The Anatomy demagogi dan Bent Adolf Hitler for Destruction, satu set catatan yang komprehensif juga oleh Calic dan kata pengantar oleh Golo Mann.
Keaslian transkrip telah diuji coba. Pertama diterbitkan dalam bahasa Jerman pada tahun 1968 dengan judul Ohne Maske, Buku ini diterjemahkan oleh Richard H Barry dan diterbitkan oleh Chatto & Windus tahun 1971
5. Hitler Briefe und Notizen
Hitler’s Letters and Notes yakni buku karya Werner Maser. Buku ini yakni kumpulan korespondensi langsung Adolf Hitler dan notasi pribadinya dengan komentar oleh Maser.
Buku ini memberikansi foto-faksimil dari dokumen orisinil goresan pena tangan, dari usia 17 hingga kematiannya. Maser beropini bahwa buku ini malambungkan sudut pandang gres ke perkembangan filsafat politik Hitler.
6. Tischgesprache (Hitler’s Table Talk)
Table Talk Hitler (Tischgesprache) yakni judul yang dimemberikankan kepada serangkaian percakapan masa perang dan monolog yang disampaikan oleh Adolf Hitler, yang ditranskrip dari masa 1941-1944.
Pernyataan Hitler telah dicatat oleh Heinrich Heim, Henry Picker, dan Martin Bormann, dan lalu diterbitkan oleh editor yang berbeda, di bawah judul yang berbeda, dalam tiga bahasa yang berbeda.
Martin Bormann, yang bertugas sebagai sekretaris langsung Hitler, membujuk Hitler untuk memungkinkan tim petugas khusus menentukan untuk merekam setiap percakapan singkat pribadinya untuk anak cucunya.
Catatan pertama diambil oleh pengacara Heinrich Heim, mulai dari tanggal 5 Juli 1941 hingga pertengahan Maret 1942. Kemudian dilanjutkan Henry Picker mengambil catatan dari 21 Maret 1942 hingga 2 Agustus 1942, sehabis Heinrich Heim dan Martin Bormann melanjutkan bahan menambahkan hingga 1944.
Pembicaraan dicatat di (Markas Führer) Führerhauptquartier di bulat dalam Hitler. Pembicaraan tidak hanya memikirkan perang dan urusan luar negeri, tetapi juga perilaku karakteristik Hitler wacana agama, budaya, filsafat, aspirasi pribadi, dan perasaannya terhadap musuh dan teman-temannya.
Itulah 6 buku peninggalan dari Adolf Hitler yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Buku-buku tersebut banyak memberikansi fatwa dari Hitler sendiri.
Advertisement